Perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad S A.W Atau yang sering disebut sebagai Maulid Nabi dirayakan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia sebagai wujud ekspresi kegembiraan umat Islam atas kelahiran Beliau. Terdapat beberapa keutamaan dalam memuliakan dan memperingat Maulid Nabi sebagimana dalam hadits: قال ابو بكر الصديق رضي الله عنه (مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِي الْجَنَّة) وقال عمر رضي الله عنه (مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ) وقال عثمان رضي الله عنه (مَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَأَنَّمَا شَهِدَ غَزْوَةَ بَدْرٍ وَ حُنَيْنٍ) وقال علي رضي الله عنه وكرّم الله وجهه (مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ سَبَبًا لِقِرَاءِتِهِ لا يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ بِاْلإِيْمَانِ وَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ).Sayyidina Abubakar Shiddiq ra berkata : “Barangsiapa yang berinfaq satu dirham untuk membaca Maulid Nabi ﷺ (kisah kelahiran Nabi ﷺ) niscaya orang tersebut kawan karibku didalam Surga.”Sayyidina ‘Umar bin Khaththab ra berkata : “Barangsiapa yang membesarkan (mengagungkan) Maulid Nabi ﷺ maka sungguh orang tersebut telah menghidupkan agama Islam.”Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan ra berkata: “Barangsiapa yang berinfaq satu dirham untuk membaca Maulid Nabi ﷺ (kisah kelahiran Nabi ﷺ) maka seakan-akan orang tersebut telah syahid pada perang Badar dan perang Hunain.”Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Barangsiapa yang membesarkan (mengagungkan) Maulid Nabi ﷺ dan orang tersebut menjadi penyebab terhadap bacaan kisah Maulid niscaya orang tersebut tidak keluar dari dunia ini kecuali bersama iman dan masuk surga dengan tanpa hisab.” وقال حسن البصريّ رضي الله عنه (وَدِدْتُ لَوْ كَانَ لِيْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقْتُهُ عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) وقال جنيد البغداديّ قدّس الله سرّه (مَنْ حَضَرَ مَوْلِدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَظَّمَ قَدْرَهُ فَقَدْ فَازَ بِاْلإِيْمَانِ) وقال معروف الكرخيّ قدّس الله سرّه (مَنْ هَيَّأَ طَعَامًا ِلأَجْلِ قِرَاءَةِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَمَعَ إِخْوَانًا وَأَوْقَدَ سِرَاجًا وَلَبِسَ جَدِيْدًا وَتَعَطَّرَ تَعْظِيْمًا لِمَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَشَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ الْفِرْقَةِ اْلأُوْلَى مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَكَانَ فِي أَعْلَى عِلِّيِّيْنَ)Imam Hasan Bashriy ra berkata: “Aku bernuat jika aku memiliki emas sebesar gunung Uhud maka akan aku infaqkan untuk membaca kisah Maulid Nabi ﷺ.”Syaikh Junaidi Al-Baghdadi ra berkata: “Barangsiapa yang hadir pada acara Maulid Nabi ﷺ dan membesarkan (mengagungkan) kemuliaannya maka sungguh ia mendapat keberuntungan dengan iman.”Syaikh Ma’ruf Al-Kurkhiy ra berkata: “Barangsiapa yang mempersiapkan makanan untuk pembacaan Maulid Nabi ﷺ, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru dan wangi-wangian karena mengagungkan Maulid Nabi ﷺ niscaya Allah ﷻ mengumpulkan orang tersebut pada hari kiamat bersama golongan yang pertama dari para Nabi-Nabi, dan orang tersebut tempat yang paling tinggi.”
Pimpinan Anak Cabang Gerakan Permuda Ansor Balongbendo